Pengertian
“TELEMATIKA”
Telematika
diambil dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan
dengan :
“Bertemunya jaringan komunikasi dengan telnologi informasi”. dari TELEMMATIQUE tersebut kemudian menjadi TELEMATICS
dalam bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari : “TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS” dimana hal ini adalah
perpaduan dari konsep : Computing and Communication.
Telematika
menurut Moedjiono (Deputi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika
(Depkominfo) )
“Telematika”
adalah istilah bahasa Indonesia yang kita (stakeholders) create sendiri,
yaitu merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma=”Multimedia” dan tika=”Informatika”, atau konvergensi dari “3C”, “content”, “Computing”, and “Communication”.
yaitu merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma=”Multimedia” dan tika=”Informatika”, atau konvergensi dari “3C”, “content”, “Computing”, and “Communication”.
Perkembangan telematika di
Indonesia
i zamam
pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke
lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan
menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan
lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan
informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu
kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya
berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak ( printing
technology ), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang
lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan millennium sekarang
ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televise, dan telepon,
telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi
telematika sudah banyak digunakan danmasyarakat mengenalnya. Jaringan radio
amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marakpada awal tahun 1990. hal
ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelahdipinggirkan
dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal
sebagaiKarang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun
1980-an, terus berkembang.Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis
adalah salah satu bagian dari sebuahweb. Penggunanya tidak terbatas pada
kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor.ISP (Internet Service
Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yangsama,
beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25].Dua tahun keterbukaan
informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politikdan usaha
dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti
RCTI(Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun
1995-1996.Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone,
teleconference, siaran radiodan televise internasional - tv kabel Indonesia,
mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periodepengenalan telematika ini mengalami
lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan
telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yangdiusung gerakan moral
reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNNdan
BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware
mengalamipeningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru,
dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel),
rental computer, dan warnet (warunginternet). Kebutuhan informasi yang cepat
dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000,abad 21, menarik banyak
masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital(digital
divide).Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian
diteruskan dengan upayademokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu
keputusan terkait perkembangan
telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih
sibuk tambal sulam kurikulum sebagaidampak perkembangan politik terbaru, bahkan
proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun
demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematikadikirim oleh
Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar
diIndonesia[26].3. Periode AplikasiReformasi yang banyak disalahartikan,
melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpaaturan. Pembajakan software, Hp
illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alatkomunikasi lainnya,
dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil.Tentunya,
dengan harga murah.Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah
dunia digital di era millennium ini,bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada
masyarakat luas, akan tetapi juga mualaidilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak
lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengantersedianya sarana
transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika
dalamnegeri yang terus berkembang.Awal era millennium inilah, pemerintah
Indonesia serius menaggapi perkembangan telematikadalam bentuk keputusan
politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal
"top-down"direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.
50 Tahun 2000 tentang TimKoordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi
Presiden No. 6 Tahun 2001 tentangPendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang
sama, khususnya terkait dengan pengaturan danpelaksanaan mengenai nernagai
bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur olehDirektorat Jendral
Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah
danbertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik
Indonesia.Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya.
Bukan hanya dimiliki olehhamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi
yang ditawarkan terbilang canggih.Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi
dengan internet juga stasiun televise, danteleconference melalui 3G. Teknologi
computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000Gigabyte), multi
processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless
accesspoint. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses
dengan mudah, dan gratis.Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat
bahwasepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48%
persen terutamadi sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78%
dari tahun sebelumnya.Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada
masyarakat juga mengalamipertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen.
Sedangkan angka pengguna Internetmencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik
sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008ini diharapkan bisa mencapai
angka pengguna 2,5 juta[27].Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi
telematika cukup signifikan di Indonesia. Namundemikian, telematika masih perlu
disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakattanpa
terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun
non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.Selama perkembangan telematika
di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawaimplikasi diberbagai
bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerjausaha,
menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat
manfaatekonomis dan peningkatan kualitas hidup.Peluang untuk memperoleh
informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapatterealisir. Di
lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala
di
masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor
lain yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat tertentu dan factor yang sama
dapat berdampak lain pada lingkungan yangberbeda[29]