Minggu, 14 Oktober 2012

perkembangan telematika


Pengertian “TELEMATIKA”
Telematika diambil dari bahasa Perancis TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan dengan :
“Bertemunya jaringan komunikasi dengan telnologi informasi”. dari TELEMMATIQUE tersebut kemudian menjadi TELEMATICS dalam bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari : “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” dimana hal ini adalah perpaduan dari konsep : Computing and Communication.
Telematika menurut Moedjiono (Deputi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) )
“Telematika” adalah istilah bahasa Indonesia yang kita (stakeholders) create sendiri,
yaitu merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma=”Multimedia” dan tika=”Informatika”, atau konvergensi dari “3C”, “content”, “Computing”, and “Communication”.

Perkembangan telematika di Indonesia
i zamam pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak ( printing technology ), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televise, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.

Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan danmasyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marakpada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelahdipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagaiKarang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuahweb. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor.ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yangsama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25].Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politikdan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI(Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radiodan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periodepengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yangdiusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNNdan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalamipeningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warunginternet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000,abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital(digital divide).Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upayademokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan
telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagaidampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematikadikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar diIndonesia[26].3. Periode AplikasiReformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpaaturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alatkomunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil.Tentunya, dengan harga murah.Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini,bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualaidilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengantersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalamnegeri yang terus berkembang.Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematikadalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down"direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang TimKoordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentangPendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan danpelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur olehDirektorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah danbertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki olehhamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih.Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, danteleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless accesspoint. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwasepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutamadi sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya.Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalamipertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internetmencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27].Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namundemikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakattanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawaimplikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerjausaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaatekonomis dan peningkatan kualitas hidup.Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapatterealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di

masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yangberbeda[29]