1. Apa perbedaan topik, tema, dan judul!
2. Bagaimana cara memebatasi topik?
3. Sebutkan dan jelaskan manfaat outline!
4. Bagaimana langkah membuat outline?
5. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur alinea!
6. Jelaskan cirri-ciri kalimat utama dan penjelasannya!
7. Sebutkan dan jelaskan macam-macam alinea!
1.
Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan
* Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya
Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan
* Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul:Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul berawal dari topik.
2. Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
- Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
- Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
- Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
- Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
3. Beberapa manfaat outline adalah:
- Untuk menjamin tulisan terarah,dan konseptual
- Untuk menyusun krangka karangan secara teratur
- Membantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang,sehingga tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik
- Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda – beda
- Menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih
- Memudahkan penulis mencari materi pembantu
4. Langkah pembuatan outline adalah:
1. Menentukan tema dan judul Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing – masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
5. Alinea umumnya memiliki empat unsur yaitu
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas;
d. Kalimat penegas.
Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea.Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya.Oleh karena itu,beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kesatuan antar bab,antar subbab,dan antar alinea dalam suatu karangan.
Transisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea.Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang, bila pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan informasi,transisi wajar ada. Sebaliknya,bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi,transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut.
Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama,secara implicit. Kedua,secara eksplisit. Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian,hubungan antaralinea masih dapat dirasakan.Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :
1. kata,termasuk di dalamnya kelompok kata;
2. kalimat.
Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris,kita mengenal istilah-istilah,major point,main idea,central idea,dan topic sentence. Keempat-empatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat topik.Dalam bahasa Indonesia ,kita pun mengenal istilah-istilah,seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pikiran,dan kalimat pokok, keempat-empatnya juga mengandung makna yang sama,yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dala bentuk umum atau abstrak. Kalimat topik juga sering dikenal sebagai kalimat utama.
Ada 4 kemungkinan letak kalimat topik dalam satu alinea. Kemungkinan pertama,kalimat topik berada di awal alinea, segera setelah transsisi, kalau transisi ada pada alinea tersebut.Kemungkinan kedua, kalimat topik berada di bagian akhir alinea.Kemungkinan ketiga, kalimat topik berada di awal dan di akhir. Kemungkinan keempat,kalimat topik tersebar di seluruh alinea.
Sebagian besar,kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis, biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu,kini,dan yang akan datang.
Bila pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial),hal ini biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan paling jauh. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Atau sebaliknya, akibatnya dinyatakan pertama-tama baru dipaparkan sebabnya. Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama,kedua,ketiga,dan seterusnya.
Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama,kalimat penegas sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik. Kedua,kalimat penegas sebagia daya penarik bagi para pembaca atu sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan.
Kedudukan kalimat penegas dalam suatu alinea tidak bersifat mutlak. Kalimat penegas ada bila pengarang merasa memerlukannya untuk menunjang kejelasan informasi. Kalimat penegas tidak ada bila pengarang memandang kehadirannya tidak diperlukan.
Eksistensi kalimat penegas tidak mutlak dalam suatu alinea,sedang eksistensi kalimat topik dan kalimat pengembang bersifat mutlak dalam setiap alinea. Makna yang terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik bersifat konkret sebagai penjabaran dari makna kalimat penegas dan kalimat topik.
6.
- Ciri-ciri kalimat utama:
1. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
2. Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti: • Sebagai kesimpulan…. • Yang penting…. • Jadi, ….. • Dengan demikian…
3. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh
kalimat penjelas.
- Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraph harus membentuk satu kesatuan gagasan.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
1. Berisi penjelasan seperti: • Contoh-contoh • Rincian • Keterangan • Dll.
2. Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung.
3. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.
7. Macam-macam alinea itu ada tiga yaitu :
1. Alinea Pembuka Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
2. Alinea Isi Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
3. Alinea Penutup Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Definisi Daftar Pustaka, Kutipan, Catatkan Kaki dalam Bahasa Indonesia
Kutipan
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
kutipan A juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuahlukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Sisa dari artikel ini hanya alamat tertulis atau kutipan lisan.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat 2 jenis kutipan :
1. Kutipan Langsung
Merupakan kutipan yang ditulis secara persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut:
Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris dimasukan kedalam teks
Diketik seperti ketikan teks
Diawali dan diakhiri dengan tanda petik ( ‘ )
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
Rujukan ditulis antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih
Diketik satu spasi
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris
Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip)
Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat
Contoh kutipan langsung
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak lansung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip.
Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut
Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa
Semua kutipan harus dirujuk
Sumber sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung
Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan
Contoh kutipan tidak langsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Sistematika penulisan
Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
Catatan kaki diketik berspasi satu.
Diberi nomor.
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.
Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah.
Senin, 12 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar